Beberapa Faktor Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya

Beberapa Faktor Penyebab Di umur kehamilan yang lebih muda, kepala bayi benar-benar biasanya masih ada di atas. Pada periode ini, bayi masih bertubuh yang kecil hingga memungkinkannya untuk bergerak lebih bebas dalam kandungan.

Bersamaan pertambahan umur kehamilan, status kepala bayi dapat berbeda perlahan ke arah jalan lahir dan berada di sana. Perihal ini pula yang mengakibatkan bayi prematur lebih beresiko alami status sungsang. Beberapa Faktor Penyebab

Kecuali prematuritas, ada bermacam factor yang lain bisa mengakibatkan berlangsungnya bayi sungsang, yakni: Beberapa Faktor Penyebab

1. Volume air ketuban
Bila air ketuban kebanyakan (polihidramnion), bayi bisa bergerak bebas dalam kandungan meskipun ukuran badannya telah lumayan besar. Kebalikannya, bila air ketuban begitu sedikit (oligohidramnios), bayi akan kesusahan untuk bergerak atau berputar-putar.

2. Kehamilan bayi kembar
Walau mempunyai bayi kembar jadi mimpi beberapa orang, memiliki kandungan bayi kembar akan meninggikan resiko sungsang. Ini karena ruang kandungan bertambah lebih sempit sebab kedatangan dua (ataupun lebih) bayi sekalian. Bila ruang kandungan sempit, automatis bayi lebih susah untuk bergerak.

3. Plasenta previa
Plasenta previa ialah keadaan plasenta atau ari-ari ada dibagian bawah kandungan hingga tutupi beberapa atau semua jalan lahir. Status plasenta semacam ini akan membuat kepala bayi susah ke arah jalan lahir.
Ada beberapa hal yang tingkatkan resiko seorang ibu alami plasenta previa, salah satunya ialah bila dia mempunyai kisah operasi pada kandungan atau bila dia berusia lebih dari 35 tahun.
4. Ada abnormalitas atau kompleksitas
Bila ibu hamil mempunyai kandungan yang berupa tidak normal, seperti uterus berupa hati (bicornuate uterus) atau kompleksitas lain, seperti fibroid, resiko bayi sungsang bertambah lebih tinggi dan susah untuk lahir secara normal.
Sesungguhnya, ada beberapa cara yang dapat dikerjakan untuk turunkan kepala bayi menuju jalan lahir secara alami. Jika cara itu gagal, bisa dikerjakan perlakuan klinis untuk membenahi status janin, yakni eksternal cephalic version (ECV).
ECV bisa dikerjakan untuk membenahi macam status sungsang. Sistem ini harus dikerjakan oleh bidan atau dokter kandung. ECV dikerjakan dengan memutar status bayi dalam kandung lewat pijatan atau penekanan pada permukaan perut ibu hamil.
Bila sistem ECV gagal, proses persalinan akan dikerjakan lewat operasi caesar. Disamping itu, sistem ECV jangan dikerjakan pada ibu yang hamil kembar atau mempunyai abnormalitas pada plasenta dan kandungan.
Sistem caesar adalah cara paling aman jika ECV jangan dikerjakan dan janin masih ada pada status sungsang waktu dekati waktu lahir. Ditambah lagi jika ada masalah seperti belitan tali pusat. Jika semacam ini, umumnya operasi caesar akan dipersiapkan dari jarak jauh hari saat analisis sungsang telah diputuskan.
Status bayi sungsang benar-benar bawa lumayan banyak resiko, bagus untuk bayi tersebut atau ibunya. Tetapi, resiko ini dapat diminimalisir dengan penyiapan yang bagus. Oleh karenanya, Bumil dianjurkan untuk memeriksa diri ke dokter kandung secara periodik untuk mengawasi keadaan dan status Sang Kecil.

Related Posts

error: Content is protected !!